Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) berkomitmen penuh mendukung atlet tenis nasional dalam persiapan menuju Asian Games 2026. Langkah strategis ini mencakup pembiayaan penuh untuk tur internasional dan pemusatan latihan (TC), dengan tujuan meningkatkan prestasi atlet di kancah dunia. Keputusan ini menunjukkan keseriusan Pelti dalam membawa tenis Indonesia kembali bersinar di tingkat internasional.
Janice Tjen, salah satu andalan tenis putri Indonesia, menjadi fokus utama dalam program ini. Pelti menargetkan Janice dapat menembus peringkat 30 dunia pada tahun 2026, membuka peluang besar untuk lolos ke Olimpiade 2028. Upaya ini bukan hanya tentang prestasi individu, tetapi juga sebagai bagian dari upaya panjang untuk mengharumkan nama bangsa di dunia tenis.
Fokus Utama: Pembiayaan Penuh dan Program Intensif
Biaya Tur Internasional dan TC Ditanggung Penuh
Pelti memastikan seluruh biaya terkait tur internasional dan pemusatan latihan akan ditanggung. Hal ini meliputi transportasi dan akomodasi para atlet. Langkah ini diambil untuk memastikan atlet dapat fokus penuh pada peningkatan performa tanpa terbebani masalah finansial.
Program Intensif: 20 Seri Turnamen Dunia dan TC Dalam Negeri
Program TC luar negeri akan mencakup minimal 20 seri turnamen dunia, sementara TC dalam negeri akan berlangsung dari Januari hingga Agustus. Program yang intensif ini dirancang untuk mengasah kemampuan atlet secara berkelanjutan, sehingga mereka mampu bersaing di level tertinggi.
Target: Janice Tjen Menuju Peringkat 30 Dunia
Target ambisius telah ditetapkan untuk Janice Tjen, yaitu menembus peringkat 30 dunia pada tahun 2026. Pencapaian ini akan membuka peluang besar bagi Janice untuk lolos otomatis ke Olimpiade 2028.
Anggaran dan Dukungan Sponsor
Estimasi Anggaran: Rp5-10 Miliar
Nurdin Halid, Ketua Umum PP Pelti, memperkirakan bahwa dana yang dibutuhkan untuk program ini mencapai Rp5-10 miliar. Angka yang signifikan ini menunjukkan komitmen besar Pelti dalam mendukung kemajuan tenis Indonesia.
Keterlibatan Sponsor: Peluang untuk Mendukung
Pelti membuka peluang kerja sama dengan sponsor untuk mendukung pendanaan program. Hal ini diharapkan dapat membantu meringankan beban biaya dan memberikan dorongan tambahan bagi atlet untuk berprestasi.
Analisis dan Harapan
Prestasi di SEA Games 2025 sebagai Modal
Pelti melihat capaian atlet tenis Indonesia di SEA Games 2025 Thailand sebagai modal penting untuk bersaing di level internasional yang lebih tinggi.
Pernyataan Nurdin Halid
Ketua Umum PP Pelti, Nurdin Halid, menyampaikan beberapa poin penting terkait program ini. Ia menekankan pentingnya dukungan finansial dan program latihan yang terstruktur.
“TC di luar itu, saya sudah minta mereka untuk membuat program minimal mengikuti 20 seri di tingkat dunia. Sesudah itu dalam negeri, dari Januari sampai dengan Agustus,” kata Nurdin.
Nurdin juga menyoroti pentingnya dukungan dari berbagai pihak.
“Semua fasilitas itu khususnya transportasi, akomodasi kita tanggung. Pelti yang tanggung itu, tentu kita mengharapkan nanti negara ikut hadir untuk itu.”
Lebih lanjut, Nurdin menyampaikan harapannya terkait peningkatan prestasi atlet.
“Ini merupakan indikasi bahwa pemain kita bisa berprestasi di tingkat dunia. Contohnya Janice, tahun lalu peringkatnya masih sekitar 400 dunia, sekarang sudah naik menjadi peringkat 53 dunia,” kata Nurdin.
Harapan Christopher Rungkat
Christopher Rungkat, atlet tenis nasional, menyambut baik dukungan dari Pelti. Ia berharap sinergi antara atlet dan federasi dapat berjalan dengan baik dalam jangka panjang.
Target Olimpiade 2028
Pelti menargetkan agar Janice Tjen dapat menembus peringkat 30 dunia pada 2026.
“Rank-nya 1 sampai rank-nya 30 untuk tunggal itu sudah bisa otomatis lolos menjadi pemain Olimpiade. Kita sudah mungkin 25 tahun yang lalu kita ikut Olimpiade. Selama itu tidak pernah lagi. Kita sudah menyiapkan program untuk itu, sudah ada Road to Olimpiade,” ujar Nurdin.
Komposisi Skuad dan Regenerasi
Pelti berencana untuk tetap mengandalkan atlet yang tampil di SEA Games 2025, sambil terus mempersiapkan petenis pelapis untuk menjaga regenerasi yang berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk memastikan keberlangsungan prestasi tenis Indonesia di masa mendatang.
