PSSI di ambang keputusan penting terkait penunjukan pelatih baru Timnas Indonesia. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa John Herdman menjadi kandidat kuat untuk menahkodai skuad Garuda. Namun, di tengah harapan besar, kritik pedas datang dari media asing yang mempertanyakan keputusan tersebut.
Penunjukan Herdman, menurut kritikus, dianggap sebagai blunder yang bisa mengulangi kesalahan masa lalu. Media Swiss, The International Window, secara terbuka menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap pilihan PSSI ini, mengingatkan pada pengalaman kurang memuaskan saat menunjuk Patrick Kluivert.
Kritik Tajam dari The International Window
Media Swiss, The International Window, memberikan pandangan mereka yang kritis terhadap rencana PSSI menunjuk John Herdman. Mereka menganggap langkah ini sebagai kesalahan yang berpotensi merugikan Timnas Indonesia.
Blunder Berulang?
Media tersebut secara tegas menyebut penunjukan Herdman sebagai “penunjukan yang buruk lainnya” dan menganggapnya sebagai pengulangan kesalahan, merujuk pada pengalaman saat menunjuk Patrick Kluivert.
Herdman: Motivator, Bukan Taktisi?
The International Window berpendapat bahwa Herdman lebih dikenal sebagai motivator ulung daripada seorang ahli taktik. Mereka meragukan kemampuan Herdman untuk membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Tantangan Bahasa dan Budaya
Selain itu, media tersebut juga menyoroti potensi kendala bahasa dan budaya yang mungkin dihadapi Herdman dalam beradaptasi dengan skuad Garuda. Mereka mengkhawatirkan dampaknya terhadap kinerja tim.
Prediksi dan Keraguan
The International Window bahkan meragukan kemampuan Herdman untuk mewujudkan mimpi terbesar Timnas Indonesia, yaitu lolos ke Piala Dunia.
Berikut pernyataan langsung dari The International Window:
“Budaya, halangan bahasa, pelatih medioker. Ya, dia bisa memotivasi para pemain juga, namun saya punya keraguan dalam kemampuannya untuk membantu tim ini dan mengantarkan mereka ke papan atas di Asia. Mereka sudah lompat jauh, namun saya kira dia tidak akan bisa membantu mereka (Indonesia) lebih jauh. Semoga saya salah,”
Analisis The International Window diakhiri dengan keraguan terhadap kemampuan Herdman untuk membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia.
“Tergantung kepada ke mana mereka ingin pergi. Jika mereka ingin lolos ke Piala Dunia, ya, mereka sudah hampir melakukannya dan secara pribadi tidak merasa bahwa dia mampu untuk mendorong mereka lebih jauh ke arah tersebut. Dia motivator yang hebat, namun itu saja. Semoga saya salah,”











