Esports

Bocoran Gaji Pro Player Esports: Fantastis! Rata-rata Penghasilannya Bikin Ngiler

Avatar of sonara
34
×

Bocoran Gaji Pro Player Esports: Fantastis! Rata-rata Penghasilannya Bikin Ngiler

Sebarkan artikel ini
Bocoran Gaji Pro Player Esports Fantastis Rata rata Penghasilannya Bikin Ngiler

Jakarta – Dulu, dunia game seringkali dianggap sebagai hobi anak warnet. Namun, kini, bermain game telah menjelma menjadi profesi yang menjanjikan dengan potensi penghasilan yang fantastis. Di tahun 2025, industri semakin matang dan menunjukkan potensi finansial yang luar biasa. Pertanyaannya, seberapa besar sebenarnya pendapatan para pemain profesional di era modern ini?

Gaji pemain sangat beragam, bergantung pada jenis game yang dimainkan, wilayah kompetisi, dan posisi mereka dalam tim. Namun, yang pasti, angka-angka yang beredar saat ini membuat profesi ini semakin menarik minat generasi muda.

Gaji Pemain Esports: Angka Fantastis di Berbagai Wilayah

Di Eropa, khususnya dalam kompetisi League of Legends European Championship (LEC), pemain pemula dapat mengantongi €115.000 per tahun, setara dengan Rp 2 miliar. Sementara itu, pemain rata-rata di LEC bisa menghasilkan €240.000 per tahun, atau sekitar Rp 4,2 miliar.

Di Amerika Utara, pemain Valorant dari tim-tim papan atas berpotensi membawa pulang USD 35.000 hingga USD 40.000 per bulan, setara dengan Rp 600-650 juta. Di Eropa, angka ini sedikit lebih rendah, berkisar antara USD 10.000 hingga USD 25.000 per bulan.

Untuk tim-tim Counter-Strike (CS) yang berada di level tertinggi, bayaran untuk satu tim penuh bisa mencapai USD 240.000 per bulan. Ini berarti, setiap pemain bisa memperoleh puluhan ribu dolar hanya dari gaji pokok.

Perlu diingat bahwa angka-angka di atas baru mencakup gaji dasar. Belum termasuk bonus dari turnamen, penjualan item digital, sponsor, serta pendapatan dari streaming langsung dan konten di YouTube.

Sumber Pemasukan Lain: Sponsorship, Streaming, hingga Merchandise

Yang membuat karier di dunia esports begitu menarik adalah beragamnya sumber penghasilan. Di samping gaji dari organisasi, pemain memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan dari sponsor pribadi.

Contohnya, Alexia “Lexi” Brown dari Northwood Esports memiliki kontrak sebagai brand ambassador Corsair. Tugasnya meliputi promosi perangkat gaming, menjadi wajah kampanye produk, dan turut serta dalam kolaborasi konten kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa pemain tetap bisa memiliki jalur penghasilan yang beragam meski masih aktif dalam kompetisi.

Hal serupa juga terjadi di tingkat organisasi. Team Vitality, misalnya, memperpanjang kerja sama dengan supermarket ALDI dan meluncurkan inisiatif edukasi untuk mengatasi toksisitas terhadap gamer perempuan.

Selain itu, ada pemain yang telah beralih fokus ke dunia konten. Sebut saja TenZ, Shroud, Beaulo, Clix, hingga legenda League of Legends, Faker. Meskipun sebagian dari mereka tidak lagi aktif dalam kompetisi, popularitas mereka di platform seperti Twitch dan YouTube tetap menghasilkan pendapatan yang signifikan.

Sebagai contoh, TenZ memiliki lebih dari 4,3 juta pengikut di Twitch. Sementara Shroud bahkan mencapai 11 juta pengikut. Konten yang mereka sajikan bervariasi, mulai dari gameplay serius, komentar santai, hingga obrolan santai bersama penggemar.

Penjualan Merchandise: Peluang Penghasilan Tambahan

Selain dari streaming dan sponsorship, beberapa pemain juga serius dalam mengembangkan lini merchandise. Rekkles, bintang LoL asal Swedia, memiliki lini hoodie dan t-shirt sendiri. Sementara Clix, yang juga merupakan co-owner tim XSET, meluncurkan produk fesyen yang ditujukan untuk penggemar Fortnite.

Namun, perlu dicatat bahwa jalur ini umumnya hanya menguntungkan bagi pemain yang telah memiliki basis penggemar yang besar dan setia. Jika sudah mencapai titik tersebut, potensi pendapatan bisa setara atau bahkan melebihi gaji bulanan.

Siapa Pemain Esports dengan Penghasilan Tertinggi?

Berdasarkan data terbaru per Mei 2025, yang dikutip dari Esports Insider, pemain dengan penghasilan tertinggi adalah Kakeru, juara Street Fighter 6. Ia berhasil mengumpulkan lebih dari USD 1 juta dalam setahun hanya dari hadiah turnamen. Angka ini bahkan mengungguli pemain Dota 2 yang selama ini dikenal dengan hadiah turnamen yang sangat besar.

(asj/asj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *