Olahraga

Usia Bukan Penghalang: Yolla Yuliana Siap Gembleng Generasi Muda JLM di Proliga 2026

Avatar of sonara
1
×

Usia Bukan Penghalang: Yolla Yuliana Siap Gembleng Generasi Muda JLM di Proliga 2026

Sebarkan artikel ini
Usia Bukan Penghalang Yolla Yuliana Siap Gembleng Generasi Muda JLM di Proliga 2026

Pemain voli putri nasional, Yolla Yuliana, menegaskan bahwa ia belum berniat gantung sepatu. Meski kini menyandang status sebagai pemain paling senior di Jakarta Livin Mandiri (JLM), motivasinya justru membara untuk terus berkompetisi di Proliga, bahkan hingga musim 2026. Kepindahannya ke JLM membawa harapan baru, sekaligus tantangan tersendiri bagi pemain yang dikenal sebagai “spesialis grand final” ini.

Yolla, yang kini berusia 31 tahun, merasa tertantang untuk terus melawan batasan dirinya sendiri. Ia mengakui bahwa tantangan fisik dan risiko cedera semakin nyata seiring bertambahnya usia. Namun, semangatnya untuk tetap bermain di level tertinggi tak surut. Yolla melihat Proliga 2026 sebagai target yang memacu dirinya untuk terus berjuang.

Alasan Pindah ke Jakarta Livin Mandiri

Keputusan Yolla berlabuh ke Jakarta Livin Mandiri dilandasi oleh beberapa faktor penting:

Mencari Tantangan dan Suasana Baru

Yolla mengaku ingin mencari tantangan dan suasana kekeluargaan baru. Ia merasa keseriusan manajemen JLM dalam meminangnya menjadi alasan kuat untuk memulai petualangan baru di musim ini.

Bergabung dengan Pemain Muda

Di tim barunya, Yolla dikelilingi oleh pemain-pemain muda, bahkan ada yang masih berusia belasan tahun. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Yolla sebagai “kakak tertua” yang harus membimbing para juniornya.

“Dengan banyaknya pemain muda, itu memang PR tersendiri. Ada yang 14 tahun, ada yang 17 tahun, jadi saya yang 30-an sendiri. Tapi itu justru bikin saya semakin semangat,” kata Yolla.

Potensi Skuad Muda yang Menggairahkan

Yolla melihat sisi positif dari komposisi skuad muda ini, yaitu mentalitas yang berapi-api dan energi yang meledak-ledak.

“Kalau dilihat, mental pemain muda biasanya membara. Itu yang dibutuhkan Mandiri. Kalau kebanyakan senior biasanya kurang berapi-api,” tambahnya.

Beban Ekspektasi Publik

Kepindahan Yolla ke JLM juga membawa beban ekspektasi tinggi dari publik, mengingat rekam jejaknya yang sering membawa tim menembus babak grand final Proliga.

Yolla mengakui predikat “spesialis grand final” itu menjadi beban tersendiri, apalagi target awal JLM adalah mengamankan tiket Final Four terlebih dahulu.

“Predikat grand final itu memang sudah melekat, dan itu jadi beban buat saya pribadi. Tapi setiap pemain pasti punya bebannya masing-masing,” pungkas middle blocker andalan Indonesia ini.

**Kesimpulan:**

* Yolla Yuliana termotivasi untuk terus bermain voli hingga Proliga 2026.
* Kepindahannya ke JLM didasari keinginan mencari tantangan, suasana kekeluargaan, dan dikelilingi pemain muda.
* Yolla membawa beban ekspektasi sebagai “spesialis grand final” bagi tim barunya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *