Esports

IP Lokal Game & Esport: Kunci RI Raup Cuan Ekonomi Kreatif Digital

Avatar of sonara
40
×

IP Lokal Game & Esport: Kunci RI Raup Cuan Ekonomi Kreatif Digital

Sebarkan artikel ini
IP Lokal Game Esport Kunci RI Raup Cuan Ekonomi Kreatif Digital

Industri gim (game) kini tak lagi hanya menjadi hiburan semata. Ia telah menjelma menjadi salah satu sektor ekonomi kreatif (ekraf) yang potensinya terus berkembang pesat. Indonesia, dengan posisinya yang strategis di kawasan Asia Tenggara, memegang peranan penting dalam perkembangan industri gim.

Lebih dari sekadar permainan, industri gim menyimpan aset berharga berupa kekayaan intelektual (IP). Karakter, cerita, musik, desain visual, hingga turnamen adalah sebagian dari IP yang menjadikan gim bukan hanya produk digital, melainkan sumber nilai ekonomi dan identitas budaya yang kuat.

Potensi Besar IP Lokal dalam Industri Gim

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar, menyoroti pentingnya akselerasi karakter IP lokal. Ia menekankan bahwa dunia ekraf saat ini telah mengalami perubahan signifikan, di mana IP karakter tidak hanya menjadi ikon budaya, tetapi juga sumber nilai ekonomi yang sangat besar.

Irene Umar mengatakan, melalui berbagai platform seperti gim dan kolaborasi lintas industri, karakter-karakter ini mampu mengubah industri hiburan dan kreatif menjadi sektor yang menguntungkan.

Berikut adalah pernyataan dari Irene Umar:

“Kita melihat potensi sebuah IP dari gambar, supaya kita bisa juga mengembangkan atau mengorbitkan merek-merek dan IP-IP lokal, dan maka dari itu saya mendorong teman-teman, pejuang ekraf, hargai produk-produk kamu, baik digital ataupun non-digital,”

GarenaKarakter Jota dalam gim yang terinspirasi dari aktor laga Joe Taslim, dirilis di server secara global pada 16 Maret 2020. Foto: dok. Istimewa

Free Fire: Contoh Nyata Kolaborasi dengan IP Lokal

menjadi salah satu contoh gim yang konsisten membuka ruang kolaborasi dengan IP lokal. Gim ini tidak hanya menggandeng IP global, tetapi juga menghadirkan karakter, cerita, dan elemen khas Indonesia.

Karakter Jota dan Dampaknya

Karakter Jota, yang terinspirasi dari aktor laga Joe Taslim, adalah contoh nyata. Dirilis di server global pada 16 Maret 2020, Jota menjadi karakter in-game pertama Free Fire yang berasal dari Indonesia. Dalam seminggu, karakter ini langsung populer, dan dalam dua minggu, Jota digunakan oleh lebih dari 50 persen pemain Free Fire di seluruh Indonesia.

Kolaborasi Musik dan Olahraga

Free Fire juga berkolaborasi dengan Isyana Sarasvati dalam soundtrack FFIM 2022, “IL SOGNO”. Lagu ini menggambarkan perjuangan dan misteri. Selain itu, Free Fire juga bekerja sama dengan PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI), menghadirkan jersey resmi sebagai bundle eksklusif dalam gim, termasuk avatar spesial Rizky Ridho.

GarenaFree Fire berkolaborasi dengan PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI) untuk menghadirkan Jersey Official . Foto: dok. Istimewa

Memperkuat Identitas Budaya Melalui Gim

Kolaborasi-kolaborasi ini menunjukkan bahwa gim dapat menjadi lebih dari sekadar hiburan. Mereka adalah ruang strategis untuk memperkuat identitas budaya dan karya kreatif Indonesia. Dengan menghadirkan karakter, musik, dan elemen lokal ke platform global, Indonesia berpeluang memperluas jangkauan IP lokal.

Dengan cara ini, generasi muda dapat belajar mencintai Tanah Air melalui pengalaman interaktif yang relevan.

Country Head Indonesia, Hans Saleh, berkomitmen menjadikan platform gim sebagai ruang kolaborasi bagi pengembang, musisi, dan desainer lokal. Tujuannya adalah untuk menampilkan karya terbaik mereka dan menginspirasi pemain di seluruh dunia.

Berikut adalah pernyataan dari Hans Saleh:

“Bagi , game bukan hanya hiburan, tetapi juga medium untuk memperkenalkan identitas budaya dan karya kreatif Indonesia ke dunia. Melalui kolaborasi dengan talenta lokal, kami ingin menghadirkan IP-IP yang lahir dari Indonesia agar bisa diapresiasi di panggung global,”

Momentum ini semakin nyata dengan adanya (FFWS) Global Finals 2025 di Jakarta pada Oktober-November 2025. Selain pertandingan , turnamen ini akan menghadirkan kolaborasi kreatif antara dengan seni, musik, dan budaya Indonesia.

Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) dalam kolaborasi lintas sektor. Ajang ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi bagi pengembang gim, kreator konten, musisi, dan desainer fesyen lokal.

Hans Saleh menambahkan, langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dan pelaku industri kreatif untuk mendorong transformasi ekosistem gim. “Sebagai bagian dari ekosistem ekonomi kreatif, Garena berkomitmen menghadirkan inisiatif yang tidak hanya mendukung esports, tetapi juga melibatkan talenta lokal di berbagai bidang. Kami yakin langkah ini dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat inovasi digital dan kreatif di Asia Tenggara,”

(prf/ega)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *