Tulungagung – Gemuruh sorak-sorai memenuhi GOR Rejoagung, Tulungagung, saat puluhan tim e-sport dari berbagai sekolah di eks Karesidenan Kediri beradu strategi dan ketangkasan dalam turnamen Mobile Legend Bang-bang (MLBB). Ajang bergengsi ini menjadi bukti antusiasme generasi muda terhadap dunia e-sport yang terus berkembang pesat.
Pertarungan Sengit di Dunia Maya: Lebih dari Sekadar Game
Turnamen yang digagas sebagai wadah pencarian bibit-bibit atlet e-sport ini diikuti oleh 32 tim dari SMA, MA, dan SMK di Tulungagung, Kediri, dan Blitar. Ketua panitia, Revol, mengungkapkan bahwa animo peserta sangat tinggi, bahkan melebihi kuota yang tersedia. “Kami harus membatasi karena waktu penyelenggaraan hanya dua hari,” ujarnya.
Sistem Pertandingan dan Hadiah Menggiurkan
Pertandingan menggunakan sistem “Match by Match” pada babak penyisihan. Sementara itu, babak semi final dan final menggunakan sistem “Best Of 3” dan “Best Of 5” untuk memastikan kualitas dan tensi permainan yang tinggi. Revol juga berencana untuk menerapkan sistem “round table” di masa mendatang agar lebih banyak tim dapat berpartisipasi.
Turnamen ini menawarkan hadiah total mencapai Rp 50 juta dan piala bergilir dari anggota DPR RI, Rizki Sadiq. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta dan juga membuktikan bahwa e-sport kini telah menjadi industri yang menjanjikan.
Dukungan dan Tantangan dalam Pengembangan E-sport Lokal
Ketua E-sport Indonesia (ESI) Tulungagung, Mochamad Shiva Rosyadi, melihat potensi besar dalam dunia e-sport di wilayahnya. Ia mengamati bahwa banyak peserta menunjukkan kemampuan luar biasa, yang berpotensi menjadi atlet berbakat di masa depan. Shiva juga mengungkapkan bahwa pihaknya menggandeng beberapa sekolah untuk membuka ekstrakurikuler e-sport.
Kendala yang Dihadapi
Namun, pengembangan e-sport di kalangan sekolah masih menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa di antaranya adalah:
- Larangan penggunaan telepon pintar di sekolah yang membatasi latihan.
- Kurangnya pemahaman dan dukungan dari pihak sekolah terhadap potensi e-sport.
Shiva berharap dukungan dari sekolah dan pemerintah dapat mempercepat perkembangan e-sport di Tulungagung. Dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk menciptakan ekosistem e-sport yang kondusif dan berkelanjutan.
E-sport: Lebih dari Sekadar Hiburan
Anggota DPR RI, Rizki Sadiq, melihat turnamen MLBB ini sebagai upaya untuk memanfaatkan sisi positif dari teknologi dan gawai. Ia berharap kompetisi ini dapat mengasah kemampuan para remaja serta menjadi wadah untuk menunjukkan bakat dan potensi mereka. Sadiq juga mengakui bahwa ini adalah pengalaman pertamanya berinteraksi dengan generasi muda melalui e-sport.
Sadiq berharap turnamen ini dapat menumbuhkan sportivitas, kreativitas, kekompakan, dan kemampuan strategi di kalangan remaja. Ia percaya bahwa melalui e-sport, anak muda dapat meraih prestasi dan mengembangkan diri secara positif. E-sport, pada akhirnya, bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga sarana untuk membangun karakter dan meraih impian.
Masa Depan Cerah E-sport di Indonesia
E-sport di Indonesia terus mengalami perkembangan yang pesat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, organisasi e-sport, sekolah, hingga pelaku industri, masa depan e-sport di Indonesia sangat cerah. Diharapkan, akan lahir lebih banyak atlet-atlet e-sport berbakat yang mampu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Selain itu, perkembangan e-sport juga akan mendorong tumbuhnya industri pendukung, seperti penyedia layanan internet, produsen perangkat gaming, dan berbagai bisnis lainnya. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan nasional.
Turnamen di Tulungagung ini adalah contoh nyata bagaimana e-sport dapat menjadi wadah yang positif bagi generasi muda. Dengan dukungan yang tepat, e-sport dapat menjadi sarana untuk mengembangkan potensi diri, membangun karakter, dan meraih prestasi.
(auh/hil)











