Jaringan Pemred Promedia (JPP) menggelar forum diskusi daring yang menghadirkan Deputy Managing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Saputra. Acara yang berlangsung pada 9 Oktober 2025 ini membahas strategi pemasaran Suzuki di tengah persaingan ketat industri otomotif nasional. Diskusi ini dipandu oleh Hadi Suprapto, Ketua Pokja Jurnalis Otomotif Promedia sekaligus moderator Otomotif.
Donny Saputra menyoroti fenomena perang harga yang semakin marak di sektor otomotif Indonesia. Ia mengungkapkan pandangannya terkait strategi pemasaran yang agresif ini, serta dampaknya bagi pelaku industri dan konsumen. Diskusi ini memberikan gambaran mendalam mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi Suzuki di pasar otomotif Indonesia.
Perang Harga di Industri Otomotif: Tinjauan Donny Saputra
Donny Saputra menyoroti praktik perang harga yang semakin gencar dilakukan oleh berbagai pabrikan otomotif. Ia melihat adanya penurunan harga yang signifikan, bahkan di luar batas kewajaran.
Dampak Penurunan Harga
Donny mencontohkan penurunan harga kendaraan baru yang mencapai lebih dari 10 persen oleh merek tertentu. Ia menekankan dampak dari strategi ini tidak hanya dirasakan oleh merek yang bersangkutan, tetapi juga memengaruhi persaingan di industri secara keseluruhan.
Strategi Harga dalam Perspektif Sejarah
Donny menganggap strategi harga atau perang harga sebagai hal yang lumrah dalam industri otomotif. Ia menjelaskan bahwa praktik serupa telah terjadi sejak era 70-an. Hal ini menunjukkan bahwa dinamika harga adalah bagian tak terpisahkan dari persaingan di pasar otomotif.
Pentingnya Kualitas dan Layanan Purna Jual
Donny mengingatkan agar pabrikan tetap menjaga kualitas produk dan layanan purna jual.
Ia menekankan pentingnya menjaga standar layanan purna jual agar konsumen tetap mendapatkan pengalaman terbaik. Donny juga mengingatkan agar strategi harga tidak berdampak negatif pada kualitas produk dan layanan.
Berikut adalah pernyataan langsung dari Donny Saputra:
“Kita lihat beberapa pabrikan melakukan strategi perang harga, khususnya di industri otomotif. Bahkan saya lihat, penurunan harga menurut kami di luar batas kewajaran.”
“Contoh, ada merek tertentu secara drastis menurunkan harga kendaraan barunya lebih dari 10 persen, dan ini dampaknya tidak hanya terjadi terhadap merek tertentu tapi juga terhadap kompetisi yang ada.”
“Jadi kalau kami melihatnya sebetulnya di awal, strategi harga ataupun perang harga itu hal yang lumrah, karena sudah terjadi sejak era 70-an.”
“Jadi jangan sampai strategi harga ini berdampak terhadap kualitas produk itu maupun pelayanan itu sendiri.”
“Jangan sampai jual mobil itu kayak jual putus gitu loh. Jual unit-unitnya saja tanpa dibarengi dengan layanan purna jual maupun layanan produk yang harusnya setara sesuai dengan produk atau harga yang diberikan.”
Misi Suzuki untuk Zero Net Emission
Selain membahas strategi harga, diskusi juga menyinggung upaya Suzuki dalam beradaptasi dengan tren kendaraan hybrid. Hadi Suprapto mengajukan pertanyaan mengenai langkah strategis Suzuki dalam memasuki pasar hybrid.
Langkah Suzuki Menuju Kendaraan Listrik
Donny Saputra menjelaskan strategi Suzuki untuk mencapai target emisi nol atau zero net emission. Suzuki telah mengambil langkah awal dengan meluncurkan Suzuki All New Ertiga Hybrid pada tahun 2022.
Donny Saputra mengungkapkan bahwa Suzuki terus mengalami peningkatan progres antara penjualan mobil hybrid dan non-hybrid dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).
Berikut adalah pernyataan langsung dari Donny Saputra:
“Betul, ada beberapa strategi kami untuk menuju emisi nol atau zero net emission target.”
“Sebagai langkah awal di tahun 2022, kami meluncurkan Suzuki All New Ertiga Hybrid. Sampai dengan tahun ini, terjadi progres peningkatan antara yang hybrid dan yang non-hybrid dengan Smart Hybrid Vehicle by Suzuki atau SHVS.”









