Berita

Yusuf Kembali: Kisah Penolakan yang Berujung Tahta PCNU Sidrap 2025-2030

Avatar of sonara
4
×

Yusuf Kembali: Kisah Penolakan yang Berujung Tahta PCNU Sidrap 2025-2030

Sebarkan artikel ini
Yusuf Kembali Kisah Penolakan yang Berujung Tahta PCNU Sidrap 2025 2030

SIDRAP, PENULISMAKASSAR.COM – Konferensi Cabang (Konfercab) ke-V Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sidenreng Rappang telah menetapkan Muh. Yusuf, S.Sos.I sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidrap untuk masa khidmat 2025–2030. Keputusan ini diambil setelah forum yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa, Sidrap, pada Sabtu (1/11/2025), berjalan khidmat dan penuh kekeluargaan.

Muh. Yusuf terpilih kembali secara aklamasi, mendapatkan dukungan dari sembilan dari sebelas Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan. Penunjukan ini menandai babak baru kepemimpinan di tubuh NU Sidrap, dengan harapan membawa organisasi ke arah yang lebih baik dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Proses Pemilihan dan Dukungan

Aklamasi dan Dukungan MWC

Proses pemilihan berlangsung dengan lancar, ditandai dengan dukungan mayoritas MWC NU Kecamatan. Keputusan aklamasi ini mencerminkan solidnya dukungan dari berbagai tingkatan organisasi terhadap kepemimpinan Muh. Yusuf.

Rais Syuriyah PCNU Sidrap, Anregurutta KH Asri Kasman, menyatakan rasa syukurnya atas hasil tersebut. Ia menyampaikan harapannya agar kepemimpinan baru ini dapat membawa NU Sidrap semakin maju dan berkembang.

“Dari 11 MWC, sembilan sudah menyatakan sepakat. Maka dengan itu, kami bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan saya pribadi menyatakan bismillah, tawakkaltu ‘alallah,” ungkapnya.

Harapan dan Tanggung Jawab Ketua Terpilih

Muh. Yusuf menyampaikan rasa haru sekaligus tanggung jawab besar atas amanah yang kembali dipercayakan kepadanya. Ia mengakui bahwa awalnya ia berencana untuk tidak lagi maju sebagai ketua dalam periode ini.

Keputusan ini diambil bukan tanpa pertimbangan. Muh. Yusuf telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan regenerasi kepemimpinan di tubuh NU Sidrap berjalan baik. Namun, dorongan dari para kader dan sahabat membuatnya kembali menerima amanah tersebut.

Ia mengungkapkan keputusannya bukan semata-mata pilihan pribadi, melainkan bentuk ketaatan terhadap kehendak jamaah dan takdir Allah.

“Saya beberapa kali bertawasul, beristighfar, bahkan berziarah ke makam para muassis NU untuk memohon petunjuk. Tapi mungkin ini sudah qadarullah. Saya hanya berharap perjuangan NU di Sidrap tidak kendor dan kebersamaan kita tetap terjaga,” tuturnya.

Fokus pada Kaderisasi

Muh. Yusuf menekankan pentingnya kaderisasi dalam keberlangsungan NU Sidrap. Ia menyadari bahwa tanpa kaderisasi yang baik, organisasi akan sulit berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman.

“Kalau kaderisasi tidak berjalan, maka NU Sidrap akan mandek. Karena itu saya ingin fokus agar pengkaderan NU semakin kokoh,” tambahnya.

Pentingnya Kebersamaan dalam Berkhidmat

Katib Syuriyah PCNU Sidrap, Dr. Wahidin Ar-Raffany, M.A., juga menyampaikan pesan pentingnya menjaga semangat kebersamaan dan kerendahan hati dalam berkhidmat di NU.

“NU itu bukan siapa kamu atau siapa saya, tapi siapa kita. Di situ tidak ada egoisme, tidak ada superioritas, tapi ada kebersamaan. Ketika kita mengubur ego, di situlah letak ketawaduan, dan itu ciri warga Nahdlatul Ulama,” pesannya.

Penegasan Komitmen

Konfercab V NU Sidrap dihadiri oleh ratusan kader, para kiai, dan tokoh masyarakat. Forum ini menjadi momentum untuk meneguhkan kembali komitmen warga NU Sidrap dalam menjaga marwah organisasi serta memperkuat peran sosial-keagamaan di tengah masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *